TRENGGALEK - Gelombang ketiga pelatihan Petugas Pencacah (PCL) dan Pengawas Lapangan (PML) Sensus Ekonomi (SE) tahun 2016 yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik Trenggalek (BPS) sedang berlangsung. Rencanannya pelatihan yang berlangsung di Hotel Hayam Wuruk ini melibatkan 810 petugas yang terdiri dari 603 PCL dan 207 PML. Pelatihan terbagi dalam lima gelombang yang akan berlangsung sampai dengan 10 April nanti.
Kepala BPS TRenggalek Ir. Muhammad Wahyudi menyampaikan maksud dari SE 2016 ini adalah untuk memperoleh data dasar dari unit usaha atau perusahaan yang bergerak di berbagai aktivitas usaha, kecuali usaha pertanian. Data dasar yang dikumpulkan tersebut meliputi pertama, jumlah unit usaha atau perusahaan menurut wilayah, lapangan usaha maupun skala usaha. Kedua, nilai produksi atau penjualan atau pendapatan. Ketiga, tentang data tenaga kerja. Serta keempat tentang karakteristik dan informasi lain. "Misalnya tentang jaringan usaha, penggunaan internet dalam kegiatan usaha atau online, sistem waralaba atau franchise, kepemilikan usaha dan klasifikasi usaha," ucap Wahyudi.
Sedangkan tujuan SE 2016 ini yaitu pertama menyajikan data dasar unit usaha atau perusahaan dan aktivitas usaha di luar usaha pertanian, sampai wilayah administasi yang kecil. Kedua, menyusun peta dan sirektori perusahaan Usaha Menengan Besar (UMB) yang lengkap dan terpaduuntuk setiap wilayah kabupaten atau kota. Ketiga, memperoleh populasi UMB dan Usaha Mikro Kecil (UMK) menurut wilayah ataupun lapangan usaha. Berikutnya menyusun kerangka sampel survey bidang ekonomi serta untuk mendapatkan informasi lain.
Pelatihan ini diharapkan para PCL dan PML mendapatkan informasi detail pada cakupan unit usaha atau perusahaan yang berlokasi baik di bangunan permanen seperti di mall, kantor, hotel restoran, bank dan pabrik. Juga di lokasi yang tidak permanen seperti pedagang kaki lima maupun pedagang di pasar kaget. Demikian juga untuk usaha keliling seperti tukang jajanan keliling dan penyedia jasa keliling, serta usaha rumah tangga seperti warung, usaha isi pulsa dan usaha online.
"Nanti PCL dan PML mengumpulkan karakteristik usaha mulai dari nama usaha atau perusahaan, alamat usaha, tahun mulai beroperasi, status badan usaha, kegiatan utama usaha, jaringan usaha, ketenagakerjaan, bulan kerja, pengeluaran usaha, penggunaan internet, sistem waralaba dan nilai produksi atau penjualannya," jelas Wahyudi.
Demi lancarnya kegiatan Sensus Ekonomi 2016 nanti, Wahyudi juga mengingatkan kepada para petugas lapangan agar melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai arahan BPS. Petugas lapangan juga perlu memperlihatkan surat tugas atau tanda pengenal kepada responden atau aparat pemda setempat. Menggunakan perlengkapan berlogo SE 2016 seperti topi, tas dan rompi. Serta yang tidak kalah penting memperhatikan nilai agama, adat istiadat, tata krama dan selalu menjaga ketertiban umum.
Pelatihan Petugas Lapangan Sensus Ekonomi 2016 ini dibuka pada 17 Maret 2016 lalu. Wabup H. Mochamad Nur Arifin yang hadir mewakili Bupati Dr. Emil Elestianto dardak, M.Sc berharap besar atas peran para petugas lapangan SE 2016 ini. Mennurut Wabup, para petugas lapangan ini adalah pahlawan-pahlawan ekonomi, yang dengan hasil dari pendataan mereka nantinya sebagai acuan dari arah kebijakan pembangunan oleh pemerintah pada bidang ekonomi.
Wabup meminta pada petugas lapangan agar lebih sabar dan telaten menghadapai berbagai karakteristik pengusaha, yang bisa jadi tidak semuanya paham dari tujuan SE 2016 nanti. Tantangan bagi petugas lapangan bisa saja mereka diacuhkan atau responden menjawab tidak serius pada saat dilaksanakan pendataan. "Jangan kaget jika ternyata di lapangan banyak tantangannya. Jadi saya minta data ini nantinya merupakan data sesuai fakta, data riil di lapangan, bukan sekedar data di atas meja saja. Karena jika terjadi kesalahan data maka akan berpengaruh pada arah kebijakan pembangunan perekonomian kita," tegas Wabup Arifin. (titin/radar trenggalek)