Tanggal Rilis | : | 1 Maret 2022 |
Ukuran File | : | 1.05 MB |
Abstraksi
Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, lima kota mengalami inflasi dan tiga kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kediri sebesar 0,20 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Madiun sebesar 0,03 persen. Adapun deflasi tertinggi terjadi di Kota Probolinggo sebesar 0,18 persen dan terendah di Banyuwangi sebesar 0,15 persen.Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga secara umum, yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Dari sebelas kelompok pengeluaran, tujuh kelompok mengalami inflasi, dua kelompok mengalami deflasi dan dua kelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,78 persen, diikuti kelompok perawatan ribadi dan jasa lainnya sebesar 0,56 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,34 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,27 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,22 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,12 persen dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,10 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,57 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,04 persen. Adapun kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan adalah kelompok pendidikan dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan.Tingkat inflasi tahun kalender Februari 2022 sebesar 0,50 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2022 terhadap Februari 2021) tercatat sebesar 2,42 persen.